Ketua ASPETRI : Program Meningkatkan Kualitas SDM Anggota

Al Anhar Gumay terpilih sebagai Ketua ASPETRI melalui Musyawarah Nasional ASPETRI (Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia) ke-IV yang diadakan di Tangerang, Banten, pada 27- 28 November 2019.

Menteri Kesehatan RI., Terawan Agus Putranto menyampaikan sambutan yang dibacakan oleh Dr. dr. Ina Rosalina Dadan, Sp.A(K), M.Kes, M.H.Kes., Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes RI. menjelaskan bahwa Komite Kesehatan sedang menggaungkan tentang wisata kesehatan yang disebut Health Tourism, yang didalamnya terdapat Medical Tourism dan Wellness Tourism.

“Didalam Health Tourism membahas tentang wisata kuliner Jamu, Spanya maupun terapi pijat dan lain sebagainya,” urai Ina Rosalina Dadan.

Sejalan dengan hal diatas, Ketua ASPETRI, Al Anhar Gumay menjelaskan bahwa program ASPETRI yang akan datang adalah meningkatkan SDM dan sosialisasi kepada masyarakat akan lebih diintensifkan.

“Harapan ASPETRI kepada Pemerintah agar lebih meningkatkan kerjasama dalam bidang Kesehatan Tradisional Ramuan Indonesia agar para anggota ASPETRI dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan meningkatkan pula kesejahteraan anggota ASPETRI,” harap Al Anhar Gumay kepada Redaksi JamuDigital.Com usai terpiih sebagai Ketua ASPETRI, 28 November 2019.

Ina Rosalina Dadan menambahkan, kita semua sudah tahu, bahwa pembangunan kesehatan merupakan pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi suatu bangsa dalam membangun sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Hal itu tidak hanya didapat dengan hanya makan makanan yang baik, aktivitas fisik sesuai GERMAS yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Saya selalu tambahkan Gerak Germas dan minum ramuan obat tradisional dari kearifan lokal masing-masing.

Ina Rosalina Dadan menegaskan bahwa kesehatan tradisional merupakan bagian dari upaya kesehatan yang menurut sejarah budaya yang nyatanya sampai saat ini masih digunakan. Sehingga dapat terintegrasi dengan pelayanan kesehatan konvensional.

Dari riset kesehatan data penelitian pusat, menunjukan peningkatan masyarakat yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional. Pada tahun 2013 sebesar 30,4% dan tahun 2018 meningkat menjadi 44,3%.

Untuk itu, Ina Rosalina Dadan berpesan dan berharap penyehat tradisional dapat memberikan pelayanan kesehatan tradisional empiris secara aman dan tidak melanggar norma. Pelayanan kesehatan tradisional itu merupakan cara pengobatan yang berakar pada budaya masing-masing.

Anggota ASPETRI agar ikut mewujudkan pengobatan tradisional yang aman, bermutu, dan bermanfaat tidak melanggar norma-norma. Perlu diadakan pembinaan dan pengawasan secara terus-menerus oleh pemerintah dan juga oleh ASPETRI. Pada Munas sekarang ini juga disosialisasikan atau dibicarakan untuk mendapatkan STPT (Surat Terdaftar Pengobat Tradisional).

Al Anhar Gumay, Ketua Pelaksana Munas ASPETRI Ke IV Tahun 2019 dalam laorannya menjelaskan bahwa Musyawarah Nasional kali lni bertema “ASPETRI Pelestari Ramuan Tradisional Indonesia dan Pengembang yang Bermanfaat dan Aman sebagai Warisan Budaya Nusantara bagi Kesehatan Bangsa ”

ASPETRI menjadi wadah para pengobat tradisional yang dapat menghayati, memahami, menghargai ramuan tradisional sebagai warisan budaya yang digunakan untuk menyehatkan masyarakat Indonesia karena sudah digunakan sejak dahulu kala.

ASPETRI sebagai mitra Kementrian Kesehatan dan Kementrian Pendidikan Kebudayaan, membantu pemerintah untuk ikut berperan dalam bidang kesehatan tradisionaI. Semoga ASPETRI dapat termotivasi untuk terus meningkatkan semangat pengabdian Pengobatan Tradisional dan ramuan yang bermanfaat dan aman bagi kesehatan bangsa, urai Al Anhar Gumay.

sumber Redaksi JamuDigital.Com.