Aspetri.org || ARTIKEL – Gencarnya pemberitaan tentang ganasnya dan cepatnya penularan virus Corona atau covid 19, Membuat masyarakat berlomba-lomba untuk mencari sesuatu yang dapat menguatkan sistem kekebalan imunitas pada tubuh.
Adapun jahe merah adalah salah satu empon empon yang banyak di buru oleh pembeli, karena di percaya dapat berkhasiat menguatkan sistim imun kekebalan pada tubuh agar tidak mudah terkena virus Corona. Jahe merah merupakan salah satu jenis unggul tanaman rimpang jahe yang ada di Indonesia. Varietes unggul karna memiliki kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi di bandingkan varietas jahe lainya.
“Walaupun layanan terapi tradisional tutup mengikuti anjuran pemerintah dalam memutus sebaran covid 19, tapi di satu sisi layanan penjualan herbal untuk daya tahan tubuh meningkat, salah satunya yang laris adalah penjualan jahe merah banyak di cari orang” ungkap Suci Rustini salah satu pemilik layanan terapi tradisional Saung Sehat dan Penjual Herbal di daerah Bintaro Tangerang Selatan.(20/5/2020)
Jahe merah nama latin/simplisia (zingiber officenale roscoe/zingiber officinaleae rhizoma)
Nama daerah Sumatera (Halia), Lampung (jahi), Jawa (jahe), Bima (reya), Tidore (gora) dll.
Jahe merah juga berkhasiat secara Empiris untuk encok, demam, batuk, batuk Rejan, sakit kepala, anti pembengkakan, masuk angin, melancarkan peredaran darah, menguatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Cara konsumsi nya sangat mudah, bagi yang masih rimpang , tinggal ambil jahe merah seukuran jari tanganyang mengkonsumsi. Lalu di cuci bersih, di panaskan dengan api sebentar saja lalu di geprek di masukan ke dalam gelas dan di beri air yang panas boleh di tambahkan madu maupun gula aren secukupnya sesuai dengan selera.
Adapun jahe yang sudah bubuk dan saxcetan maupun dalam toples tinggal di seduh saja lebih praktis.
Kandungan jahe merah memiliki efek anti radang dengan menghambat enzim siklooksigenase -2(COX-2) dengan nilai IC50 berkisar 1-25 umol/L.
Penelitian lain menunjukkan anti radang dari ekstrak aseton jahe dengan menghambat produksi nitrit oksida(NO).
Minyak jahe juga menunjukkan aktivitas anti radang.
pada penelitian dengan menggunakan tikus arthritis kronis yang di induksi dengan injeksi 0,05 ml suspensi bakteri mycobacterium tuberculosis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak jahe pada dosis 33mg/kg yang di berikan secara oral selama 26 hari mengurangi pembengkakan kaki secara signifikan.
Penulis : Agi Wagianto